SAHAM
Saham adalah surat berharga yang menunjukkan bagian
kepemilikan atas suatu perusahaan. Membeli saham berarti anda
telah memiliki hak kepemilikan atas perusahaan tersebut. Maka dari itu, Anda
berhak atas keuntungan perusahaan dalam bentuk dividen, pada akhir tahun
periode pembukuan perusahaan.
Jenis-Jenis
Saham
·
Saham Biasa (Common Stock)
·
Saham Preferen (Preferred
Stock)
·
Saham Atas Unjuk (Bearer Stocks)
Pada
saham ini tidak tertulis nama pemiliknya, supaya lebih mudah dipindahtangankan
dari satu investor ke investor lain.
Siapa
yang memegang saham tersebut secara hukum, maka dialah yang diakui sebagai
pemiliknya dan berhak untuk ikut hadir dalam RUPS.
·
Saham Atas Nama (Registered
Stocks)
Saham
jenis ini ditulis dengan jelas siapa nama pemiliknya, cara peralihannya harus
dilalui melalui prosedur yang telah ditentukan.
OBLIGASI
Obligasi adalah suatu istilah yang digunakan dalam dunia
keuangan yang merupakan suatu pernyataan utang dari penerbit obligasi kepada
pemegang obligasi beserta janji
untuk membayar kembali pokok utang beserta kupon bunganya kelak pada saat
tanggal jatuh tempo pembayaran.
Jenis-jenis Obligasi
1. Jenis obligasi berdasarkan penerbit
Pada
dasarnya, setiap badan hukum boleh menerbitkan obligasi, namun ada aturan yang
mengikat penerbitannya secara sangat ketat. Sehingga meski setiap orang bisa
membuat surat utang, tapi hanya yang sah menurut hukum itu hanya beberapa. Nah,
yang sah menurut hukum inilah yang laku diperjualbelikan atau ditawarkan.
Obligasi pemerintah
Adalah surat
utang yang dikeluarkan dari negara. Sah secara hukum? Jelas banget. Ya, masa
sama negara sendiri enggak percaya juga kan?
Obligasi
pemerintah Indonesia ada beberapa, yaitu Obligasi Negara Ritel Indonesia (ORI)
dan Sukuk Ritel (SukRi); serta Saving Bond Ritel (SBR) dan Sukuk Negara
Tabungan (ST). Prinsipnya, kalau yang namanya “sukuk” berarti adalah surat
utang berbasis syariah.
Lalu beda SBR
dan ST dengan ORI dan SukRi apa? Pada pokoknya sebenarnya sama. SBR dan ST
merupakan pengembangan dari ORI dan SukRi, dengan penambahan berupa gimmick
tertentu yang diharapkan bisa menarik investor lebih banyak. SBR008 kemarin
menawarkan bunga mengambang dengan kupon imbalan minimal.
SBR-SBR
berikutnya mungkin akan berbeda lagi gimmick-nya, makanya coba cari tahu dulu
ya, sebelum mulai ikutan.
Obligasi Korporasi
Sesuai
namanya, surat utang ini diterbitkan oleh perusahaan tertentu. Bisa BUMN, bisa
swasta. Masa jatuh temponya biasanya minimal 1 tahun.
Dan, karena
dikeluarkan oleh pihak nonpemerintah, makanya risikonya akan lebih tinggi
ketimbang obligasi pemerintah, tergantung kondisi perusahaan penerbitnya,
pasar, atau bahkan kondisi politik negara tempat perusahaan tersebut
berdomisili.
Obligasi
Municipal
Obligasi ini
diterbitkan oleh pemerintah daerah guna membiayai proyek-proyek daerah, demi
bisa mandiri membiayai pembangunan dan perkembangan daerah mereka sendiri tanpa
tergantung dari pembiayaan pemerintah pusat.
Meski
sama-sama diterbitkan oleh pemerintah, tapi obligasi municipal ini berbeda
dengan obligasi pemerintah seperti ORI dan SBR lo. Bahkan, risiko obligasi
municipal ini jauh lebih tinggi daripada obligasi pemerintah pusat, karena
risiko gagal bayarnya lebih tinggi.
2. Jenis obligasi berdasarkan pembayaran bunga
Berdasarkan
sistem pembayaran bunganya, jenis obligasi ada beberapa:
Zero Coupon Bond
Atau obligasi
tanpa bunga, yaitu surat utang yang enggak ada bunga atau enggak memberikan
kupon secara berkala.
Lalu investor
mendapatkan keuntungan dari mana? Dari selisih harga jual diskonto dan nilai
yang tampak saat surat ini diperdagangkan.
Obligasi ini
ada yang jatuh temponya pendek (di bawah satu tahun, misalnya treasury bill)
ataupun panjang (di atas 10 tahun)
Obligasi Kupon
Sudah bisa
ditebak sih. Surat utang ini menjanjikan bunga secara berkala kepada para
investor.
Kalau
dulu, kupon ini memang benar-benar berupa kupon yang ditempel atau dilampirkan
pada surat utang secara fisik, yang kalau kita ngeklaim pembayaran bunga, kupon
ini pun disobek. Tapi seiring perkembangan zaman, kupon sekarang sudah
berbentuk digital atau elektronik.
Setiap kupon
mewakili nominal tertentu sesuai kesepakatan antara penerbit obligasi dengan
investor, yang nilainya ini merupakan imbal hasil ataupun tingkat suku bunga
obligasi tersebut.
Obligasi Kupon Tetap
Atau fixed
coupon bond, yaitu obligasi yang menawarkan tingkat suku bunga yang tetap pada
investor, sampai jatuh tempo surat utang tiba.
Obligasi Kupon Mengambang
Jenis
obligasi ini menawarkan kupon yang bisa berubah besarannya mengikuti indeks
pasar uang.
SBR008
kemarin ditawarkan dengan kupon mengambang dengan batas minimal sebesar
7,2%–lebih kecil ketimbang SBR007 yang sebesar 7,5%. Kupon batas minimal
berarti kupon pertama yang ditetapkan akan menjadi besaran kupon minimal yang berlaku
sampai jatuh tempo.
3. Jenis Obligasi Berdasarkan Nominal
Berdasarkan
jumlah investasi yang dipertukarkan dengan surat utang, obligasi terbagi atas:
Obligasi Konvensional
Yaitu
obligasi yang mempunyai satuan nominal yang besar, kurag lebih Rp1 miliar per
lot.
Obligasi
Ritel
Kebalikan
dari konvensional, obligasi ini adalah surat utang yang mempunyai nilai nominal
kecil, misalnya Rp1 juta. Seperti SBR008.
4. Jenis Obligasi Berdasarkan Penukaran
Convertible Bond
Atau disebut
juga dengan obligasi konversi, yaitu obligasi yang memungkinkan bagi pemegang
surat utang untuk mengonversinya menjadi saham perusahaan penerbit obligasi
dengan rasio penukaran yang sudah disepakati sebelumnya.
Obligasi ini
merupakan obligasi yang biasanya mempunyai tingkat kupon yang rendah lantaran investor
dianggap telah diberi privilege untuk mengubah surat utangnya menjadi surat
kepemilikan alias saham.
Obligasi Tukar
Atau
exchangeable bond. Hampir sama sih dengan obligasi konversi di atas, hanya saja
kalau di obligasi tukar, pemegang surat utang bisa mengubah obligasi menjadi
saham afiliasi penerbitnya. Misalnya saham milik anak ataupun induk perusahaan.
Obligasi Opsi Beli
Pada obligasi
jenis ini, penerbit surat utang boleh membeli kembali obligasi dari pemegang
suratnya dengan harga yang disepakati. Biasanya sih lebih tinggi ketimbang
harga pari, atau nilai harga penawaran perdana obligasi tersebut.
Namun,
enggak berarti setelah dibeli terus si penerbit bebas kewajiban bayar utang. Si
penerbit tetap harus melakukan kegiatannya, membayar bunga dan pokok utang
sesuai dengan kesepakatan yang sudah disepakati sebelumnya.
Malahan,
karena sudah dibeli kembali, penerbit harus memberikan kupon dengan nominal
yang lebih tinggi kepada si pemegang obligasi.
Dengan
pembelian kembali ini, pihak penerbit bisa melaksanakan haknya untuk melunasi
utang lebih awal, misalnya di kala tingkat suku bunga menurun.
Putable Bond
Kalau di
jenis obligasi opsi beli, emiten memiliki opsi untuk membeli kembali surat
utangnya, di putable bond, investor punya hak untuk mengharuskan emiten atau
penerbit obligasi untuk membeli kembali surat utangnya.
5. Jenis Obligasi Berdasarkan Imbal Hasil
Jenis
obligasi ini ada 2:
Obligasi konvensional
Adalah surat
berharga yang diterbitkan oleh pihak tertentu untuk mendapatkan pinjaman
sebagai tambahan modal, dengan perjanjian memberikan bunga kepada pihak
investor dalam jangka waktu tertentu.
Di dalam
jenis obligasi ini, bisa dibilang ada obligasi-obligasi yang sudah dipaparkan
di atas, karena kesemuanya ada bunga atau kupon sebagai salah satu persyaratan
perjanjian utang.
Obligasi syariah
Atau dikenal
juga dengan nama sukuk, yang memberikan imbal hasil berupa uang sewa yang
perhitungannya berdasarkan prinsip syariah Islam yang tidak mengandung unsur
riba.
Imbal hasil
ini juga dibayarkan secara berkala dalam periode tertentu, dan kemudian si
peminjam akan melunasi pokok utang di tanggal jatuh temponya.
Perbedaan Saham dan Obligasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar